Sabtu, 13 Juni 2020

Keputusan saya atas kasus PLN, 14 Juni 2020

Malang, 14 Juni 2020 (pukul ; 00:39)

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas dukungan, do’a, atensi, semangat, simpati, koreksi dan perhatian atas masalah yang saya hadapi dengan pihak PLN.
Saya juga memohon maaf kepada semuanya yang merasa kecewa atas keputusan saya untuk mundur dari perjuangan ini.

Saya telah mendapatkan pelajaran yang sangat berharga yg dapat saya petik dari kejadian ini.

Manusia hanya setitik debu di alam semesta ini.
Jika sendirian kita tidak ada artinya, tapi ternyata jika bersatu kita dapat menjadi kekuatan yang maha dahsyat. Kita umat manusia akan dapat menjadi apapun dimuka bumi ini jika kita saling perduli terhadap sesamanya.

Semakin besar kekuatan yang diperoleh seseorang, semakin besar pula tanggung jawab moralnya.
Kekuatan dukungan (dari kalian semua) di Sosial Media ini, telah memberikan saya seolah-olah kekuatan (dan kuasa) besar yaitu kekuatan tekanan, dan pilihan langkah apapun yang nanti akan saya ambil akan dapat menentukan nasib orang lain. Kesadaran baru ini membuat langkah dan semangat saya menjadi gamang, hati nurani saya memberontak, saya menjadi takut untuk melangkah lebih jauh. Karena apapun keputusan dan perbuatan saya, kelak harus dipertanggung jawabkan dihadapan Sang Pencipta.

Tidak ada pihak yang dianggap bersalah maupun pihak yang dianggap benar dalam keputusan ini (karena tidak ada pengadilan), ini murni hasil kesepakatan bersama kedua belah pihak.
Biarlah saya mengalah dan melangkah surut, demi kebaikan kita bersama yang lebih besar.
Banyak sekali penyebab yang menjadi pertimbangan saya yang pada akhirnya mengikuti pilihan yang diberikan pihak PLN yang harus tetap membayar dengan mencicil tagihan saya yang membengkak sedemikian besar sampai Rp. 20 juta-an.

PERTAMA :
Karena usaha saya bengkel UMKM, saya sangat membutuhkan tenaga Listrik.
Listrik adalah Bahan Baku saya, dan hanya PLN yang menyediakan Listrik Nasional.
Ada alternatif lain untuk memperoleh tenaga listrik, yaitu dengan Genset. Jika saya membeli Genset,  genset dengan kapasitas diatas 23 KVA yang bekas saja harganya diatas 40 juta. lebih mahal dari tagihan PLN saya (yang harus saya bayarkan), dan membeli genset tidak bisa mencicil. Belum lagi masalah bahan bakar dan perawatannya.

KEDUA :
Itu adalah solusi yang paling sederhana dan yang paling singkat, sehingga saya cepat bisa bekerja lagi secara normal. Tanggung jawab pekerjaan saya yang tiap hari semakin menumpuk karena tidak dikerjakan secara maksimal akhir2 ini.

KETIGA :
Saya tidak boleh egois memikirkan diri saya sendiri, saya juga harus memikirkan anak buah saya yang menjadi tanggung jawab saya. Jika saya tidak bisa bekerja karena tidak ada listrik di bengkel saya maupun karena saya sibuk menyelesaikan urusan ini. Bisa-bisa anak buah saya akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian untuk anak istrinya.

KEEMPAT :
Jika masalah ini saya biarkan berlarut-larut (sampai berlanjut ke Pusat / Jakarta), maka konsekuensinya hanya ada dua. Saya nantinya akan dianggap sebagai Pihak yang BENAR atau saya akan dianggap sebagai Pihak yang BERSALAH, akibat kedu-duanya bagi saya, baik itu dianggap Benar atau Salah, saya akan sibuk untuk menyelesaikan sengketa ini dan tidak bisa bekerja mencari penghasilan.

Jika saya teruskan ke Pusat dan jika nanti keputusan akhirnya saya dianggap pihak yang BENAR, pasti akan ada Pihak yang dianggap SALAH, dan sudah biasa sifat manusia pasti tidak mau dianggap bersalah, dan yang bersalah pasti akan menekan pada pihak yang paling lemah kedudukannya.

Padahal misi sebenarnya buat saya pribadi, kenapa saya berkeluh kesah di halaman Facebook saya (yang kemudian viral),  saya hanya ingin mengedukasi pada pihak PLN agar kinerjanya lebih baik dan sempurna, sehingga tidak ada korban lain yang tidak perlu terjadi lagi seperti yang saya alami.

Saya bukan ingin menghakimi seseorang dan bukan pula karena mendendam kepada seseorang. Tidak ada sedikitpun pikiran saya seperti itu.
Saya tidak ingin merasa BANGGA karena MENANG, tapi diatas penderitaan orang lain.
Saya hanya ingin PLN menjadi lebih baik, itu saja.

Kita tidak akan bisa hidup selamanya didunia ini. Perbuatan apapun yang kita lakukan di dunia ini pasti akan dipertanggung jawaban kepada Allah SWT kelak.

Terima kasih dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua.


HIMBAUAN KEPADA PIHAK PLN

Untuk persiapan sebelum penggantian meteran Digital itu amat mahal, membutuhkan waktu dan tenaga ahli untuk melakukannya, jadi saya harapkan pihak PLN jika ingin mengganti Meterannya dengan yang Digital, harus diberitahukan dan disosialisasikan jauh hari sebelumnya (tidak mendadak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar