Malang, 14 Juni 2020 (pukul ; 00:39)
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas dukungan, do’a,
atensi, semangat, simpati, koreksi dan perhatian atas masalah yang saya hadapi
dengan pihak PLN.
Saya juga memohon maaf kepada semuanya yang merasa kecewa
atas keputusan saya untuk mundur dari perjuangan ini.
Saya telah mendapatkan pelajaran yang sangat berharga yg
dapat saya petik dari kejadian ini.
Manusia
hanya setitik debu di alam semesta ini.
Jika sendirian kita tidak ada artinya, tapi ternyata jika
bersatu kita dapat menjadi kekuatan yang maha dahsyat. Kita umat manusia akan
dapat menjadi apapun dimuka bumi ini jika kita saling perduli terhadap sesamanya.
Semakin
besar kekuatan yang diperoleh seseorang, semakin besar pula tanggung jawab
moralnya.
Kekuatan dukungan (dari kalian semua) di Sosial Media ini, telah
memberikan saya seolah-olah kekuatan (dan kuasa) besar yaitu kekuatan tekanan, dan
pilihan langkah apapun yang nanti akan saya ambil akan dapat menentukan nasib orang
lain. Kesadaran baru ini membuat langkah dan semangat saya menjadi gamang, hati
nurani saya memberontak, saya menjadi takut untuk melangkah lebih jauh. Karena
apapun keputusan dan perbuatan saya, kelak harus dipertanggung jawabkan
dihadapan Sang Pencipta.
Tidak ada pihak yang dianggap bersalah maupun pihak yang dianggap benar dalam keputusan ini (karena tidak ada pengadilan), ini murni
hasil kesepakatan bersama kedua belah pihak.
Biarlah saya mengalah dan melangkah surut, demi kebaikan
kita bersama yang lebih besar.
Banyak sekali penyebab yang menjadi pertimbangan saya yang
pada akhirnya mengikuti pilihan yang diberikan pihak PLN yang harus tetap
membayar dengan mencicil tagihan saya yang membengkak sedemikian besar sampai
Rp. 20 juta-an.
PERTAMA :
Karena usaha saya bengkel UMKM, saya sangat membutuhkan
tenaga Listrik.
Listrik adalah Bahan Baku saya, dan hanya PLN yang
menyediakan Listrik Nasional.
Ada alternatif lain untuk memperoleh tenaga listrik, yaitu
dengan Genset. Jika saya membeli Genset, genset dengan kapasitas diatas 23 KVA yang
bekas saja harganya diatas 40 juta. lebih mahal dari tagihan PLN saya (yang
harus saya bayarkan), dan membeli genset tidak bisa mencicil. Belum lagi
masalah bahan bakar dan perawatannya.
KEDUA :
Itu adalah solusi yang paling sederhana dan yang paling singkat,
sehingga saya cepat bisa bekerja lagi secara normal. Tanggung jawab pekerjaan saya
yang tiap hari semakin menumpuk karena tidak dikerjakan secara maksimal akhir2
ini.
KETIGA :
Saya tidak boleh egois memikirkan diri saya sendiri, saya
juga harus memikirkan anak buah saya yang menjadi tanggung jawab saya. Jika
saya tidak bisa bekerja karena tidak ada listrik di bengkel saya maupun karena
saya sibuk menyelesaikan urusan ini. Bisa-bisa anak buah saya akan kehilangan
pekerjaan dan mata pencaharian untuk anak istrinya.
KEEMPAT :
Jika masalah ini saya biarkan berlarut-larut (sampai
berlanjut ke Pusat / Jakarta), maka konsekuensinya hanya ada dua. Saya nantinya
akan dianggap sebagai Pihak yang BENAR atau saya akan dianggap sebagai Pihak
yang BERSALAH, akibat kedu-duanya bagi saya, baik itu dianggap Benar atau Salah,
saya akan sibuk untuk menyelesaikan sengketa ini dan tidak bisa bekerja mencari
penghasilan.
Jika saya teruskan ke Pusat dan jika nanti keputusan
akhirnya saya dianggap pihak yang BENAR, pasti akan ada Pihak yang dianggap
SALAH, dan sudah biasa sifat manusia pasti tidak mau dianggap bersalah, dan
yang bersalah pasti akan menekan pada pihak yang paling lemah kedudukannya.
Padahal misi sebenarnya buat saya pribadi, kenapa saya
berkeluh kesah di halaman Facebook saya (yang kemudian viral), saya hanya ingin mengedukasi pada pihak PLN
agar kinerjanya lebih baik dan sempurna, sehingga tidak ada korban lain yang
tidak perlu terjadi lagi seperti yang saya alami.
Saya bukan ingin menghakimi seseorang dan bukan pula karena
mendendam kepada seseorang. Tidak ada sedikitpun pikiran saya seperti itu.
Saya tidak ingin merasa
BANGGA karena MENANG, tapi diatas penderitaan orang lain.
Saya hanya ingin PLN menjadi lebih baik, itu saja.
Kita tidak akan bisa hidup selamanya didunia ini. Perbuatan
apapun yang kita lakukan di dunia ini pasti akan dipertanggung jawaban kepada
Allah SWT kelak.
Terima kasih dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita
semua.
HIMBAUAN KEPADA PIHAK PLN
Untuk persiapan sebelum penggantian meteran Digital itu
amat mahal, membutuhkan waktu dan tenaga ahli untuk melakukannya, jadi saya
harapkan pihak PLN jika ingin mengganti Meterannya dengan yang Digital, harus
diberitahukan dan disosialisasikan jauh hari sebelumnya (tidak mendadak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar